Riska Ard



   
       Universitas Gunadarma yang biasa dikenal dengan Gunadarma, Gundar atau UG adalah universitas swasta yang berdiri sejak 7 Agustus 1981 yang dulunya adalah Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) dan telah berumur ± 33 tahun. Universitas Gunadarma memiliki beberapa cabang kampus, tetapi kampus yang utama berada di Depok, Jawa Barat.




Universitas swasta yang khas dengan warna ungu ini memiliki beberapa fakultas dan jurusan, sebagai berikut:
1. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
    - Sistem Informasi
    - Sistem Komputer
2. Fakultas Teknologi Industri
    - Teknik Informatika
    - Teknik Elektro
    - Teknik Mesin
    - Teknik Industri
3. Fakultas Ekonomi
    - Akuntansi
    - Manajemen
4. Fakultas Teknik Sipil Perancangan
    - Teknik Arsitektur
    - Teknik Sipil
5. Fakultas Psikologi
6. Fakultas Sastra
    -  Sastra Inggris

      Menurut saya sendiri, saat ini yang paling saya sukai kampus H yang berada di Kelapa Dua, Depok. Terdapat beberapa fasilitas dikampus H seperti lapangan futsal, basket, perpustakaan, ruang iLab, laboratorium Fisika Dasar serta musholla yang nyaman dan bersih. sTampilan Studentsite pun juga sudah perbaharui sehingga lebih menarik jika dilihat.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
A. Definisi Telematika

 Telematika yang merupakan kepanjangan dari Telekomunikasi dan Informatika merupakan adopsi dari bahasa Prancis yang sebenarnya adalah “Telematique” yang kurang lebih dapat diartikan sebagai bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informatika. Telematika itu sendiri adalah sebuah teknologi yang dapat digunakan dalam jarak dekat dan jarak jauh, dalam artian kita bisa berkomunikasi dengan seseorang atau lebih yang berada dibagian negara lain sekalipun. Selama perangkat yang kita gunakan tersebut tersambung dengan jaringan internet atau online, dengan adanya telematika ini pun kita bisa bertukar informasi melalui teks, suara , gambar, bahkan video.


B. Perkembangan Telematika

   Perkembangan telematika didunia ini begitu pesat, itu juga mengharuskan masyarakt untuk terus mengikuti perkembangan agar semakin canggih tetapi tidak seluruh masyarakat dapat menikmatinya. Dari yang zaman dulunya hanya bisa berkomunikasi melalui suara, sekarang sudah bisa melalui video yang biasa kita sebut sebagai vedio call.
    Perkembangan telematika di Indonesia mengalami tiga periode berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang terakhir adalah periode aplikasi.

Periode ketiga ini dimulai tahun 2000, yaitu:




1. Periode Rintisan
   Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan. Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi, telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.

2. Periode Pengenalan
    Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.


3. Periode Aplikasi

 Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih. Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu, internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.


Selain dari ke tiga periode diatas perkembangan telematika di Indonesia dapat dibagi lagi menjadi 2 masa yaitu:

1. Masa Pra-Satelit



a. Radio dan Telepon
     Periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat. Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio – radio siaran swasta. Lima tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran non pemerintah.
    Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan “kuno”. Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia – termasuk pendana untuk pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia. Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel.
   Indonesia saat itu belum memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain bagi Indonesia. Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjaman-pinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.

b. Televisi
   Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
  Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang berukuran 9×11 meter dan tanpa akustik yang memadai. Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober 1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televisi. Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.

2. Masa Satelit
   Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication). Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI. Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
    Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu-satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat digedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknologi yang berpihak pada kepentingan Orba.


C. Trend Masa Depan Telematika

     Seperti pada perkembangan telematika, mengharuskan masyarakat untuk tetap mengikuti trend. Sebenarnya itu sangat membantu masyarakat kedepannya seperti halnya dalam berkomunikasi yang bisa lebih memudahkan. Dengan seiringnya perkembangan telematika, perkembangan itu juga harus diiringi dengan rasa tanggung jawab. Tidak melanggar norm-norma yang sehingga tidak akan merugikan pihak-pihak lain.




Referensi:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Telematika
2.http://ramozpratama.blogspot.com/2013/11/definisi-pengantar-telematika.html
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
I. Pengertian

   Karya Ilmiah atau kerangka ilmiah yaitu kerangka yang berisi permasalahan yang dikaji dengan metode ilmiah berdasarkan atas dasar fakta, bersifat objektif, tidak bersifat emosional personal logis (Soeparno,1997).
   Karya ilmiah juga dapat diartikan sebagai tulisan tentang ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Fakta tersebut dapat berasal dari pengamatan, uji laboratorium, studi pustaka, penyebaran angket, dan lain-lain.
   Dari dasar pengertian tersebut dapat ditemukan dua hal pokok dalam karya ilmiah, yaitu harus mengandung unsur kebenaran yang objektif sesuai dengan data dan fakta yang ditemukan di lapangan serta karya ilmiah ditulis dengan kaidah penulisan karya ilmiah yang berlaku.


Tujuan Karya Ilmiah: Agar gagasan penulis karya ilmiah itu dapat dipelajari, lalu didukung atau ditolak oleh pembaca.



II. Ciri-Ciri Karya Ilmiah
     Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu:
a. Struktur Sajian
    Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.

b. Komponen dan Substansi
    Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.

c. Sikap Penulis
    Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

d. Penggunaan Bahasa
    Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata atau istilah dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.


III. Fungsi Karya Ilmiah
       Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

1. Penjelasan (Explanation).
2. Ramalan (Prediction).
3. Kontrol (Control).


IV. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik yang digunakan pada pembuatan karya ilmiah adalah sebagai berikut:

A. Observasi
     Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki. Selain itu, observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap obyek baik secara langsung maupun tidak langsung. 

B. Wawancara
     Wawancara dalam penelitian adalah suatu proses tanya jawab lisan, dengan dua orang atau lebih saling berhadapan fisik. Satu dapat melihat muka yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya. Ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka (face to face relationship) antara si pencari informasi dengan sumber informasi.

C. Penyebaran Angket 
     Penyebaran angket dalam penelitian adalah teknik pengumpulan data dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden.

D. Dokumentasi
     Dokumentasi dalam penelitian adalah mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku-buku, surat kabar, majalah, agenda, internet dan lain-lain.

E. Tes
    Tes adalah serentetan pertanyaan atau pelatihan yang digunakan untuk mengukur kompetensi dan performasi seseorang. Misalnya; tingkat intelegent, prestasi dan sikap.


V. Sumber-Sumber Data 

      Sumber-sumber yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah adalah sebagai berikut:

A. Penelitian, kata-kata yang asing yang belum pernah didengar dan pengetahuan-pengetahuan lainnya.

B. Responden
     Responden adalah sekumpulan orang yang diminta pendapatnya untuk memperoleh hasil yang akurat yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah. Biasanya, responden diperlukan ketika kita menggunakan teknik wawancara, angket dan tes.

C. Catatan Hasil Pengamatan
     Catatan hasil pengamatan perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik. Catatan hasil pengamatan dapat didapat ketika peneliti mengamati sesuatu, dari pengamatan tersebut didapat sebuah kesimpulan yang objektif dan kesimpulan tersebut dinamakan catatan hasil penelitian.

D. Surat-Surat
     Surat-surat yang dimaksud dalam pembuatan karya ilmiah ini adalah majalah, buku, surat kabar, buku harian dan dokumen yang menyangkut masalah yang diteliti.


VI. Ragam Karya Ilmiah

Karya ilmiah kali ini terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: karya ilmiah popoler dan karya ilmiah murni.

1. Karya Ilmiah Popular
    Karya ilmiah populer merupakan salah satu ragam karya ilmiah. Berdasarkan bentuk penyajiannya, karya ilmiah populer dapat digolongkan menjadi 4 (empat), yaitu:

- Tajuk Rencana
   Tajuk rencana dapat disebut sebagai induk artikel.
- Esai
   Esai adalah karya ilmiah populer yang berisi kupasan terhadap suatu masalah.
- Opini
   Opini yaitu pikiran atau pendapat pembaca.
- Ulasan
   Ulasan merupakan karya ilmiah populer yang berisi komentar terhadap suatu gagasan atau pendapat orang lain, peristiwa, esai, artikel berita, buku dan lain-lain.

2. Karya Ilmiah Murni
    Karya ilmiah murni pada dasarnya ditujukan untuk akademisi dan ilmuwan. Berdasarkan tingkat akademisnya, karya ilmiah murni dapat dibedakan menjadi 5 (lima) macam, yaitu:

- Laporan
   Laporan adalah tulisan yang dibuat setelah melakukan pengamatan, kunjungan, percobaan dan lain sebagainya.
- Makalah
  Sering disebut sebagai paper atau kertas kerja.
- Skripsi
   Karya ilmiah yang merupakan persyaratan akademis untuk memperoleh gelar sarjana strata satu (S1).
- Tesis
   Merupakan karya ilmiah yang ditulis mahasiswa strata dua (S2) untuk memperoleh gelar master atau magister.
- Disertasi
  Merupakan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa strata tiga (S3) untuk memperoleh gelar doktor.


VII. Sistematika Penulisan

1. Bagian Judul:
- Halaman Judul
- Halaman pengesahan
- Kata Pengantar
- Daftar Isi
- Daftar Tabel (jika ada)
- Daftar Gambar (jika ada)
- Abstrak


2.Bagian Pokok :
a. Pendahuluan, meliputi :
- Latar Belakang Masalah
- Rumusan Masalah
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian
b. Kerangka Teoritis dan Hipotesis
c. Metode Penelitian
d. Pembahasan, meliputi:
- Penyajian Data
- Analisis Data
- Pengujian Hipotesis
e. Penutup, meliputi:
- Kesimpulan
- Implikasi
- Saran


VIII. Teknik Penulisan

1. Penggunaan Kertas
    Kertas yang lazim dipakai adalah kertas HVS berwarna putih, berat 80 gram, dan berukuran kwarto (21,5 X 28 cm). Naskah hanya ditulisi pada satu sisi kertas dengan kata lain tidak boleh bolak-balik. Hanya untuk kepentingan khusus, misalnya penulisan tabel, grafik atau gambar dapat menggunakan kertas ukuran, warna dan jenis tertentu. Sampul naskah umumnya berbeda dengan kertas isinya.

2. Teknik Pengetikan
    Naskah umumnya diketik dengan huruf standar. Dalam kemajuan teknonologi kali ini, huruf standar menggunakan Times New Roman, Book Antiqua dan sejenisnya dengan ukuran 12. Batas tepi pengetikan ummnya menggunakan ketentuan:
a. Tepi atas: 4cm.
b. Tepi bawah: 3cm.
c. Tepi kiri: 4cm.
d. Tepi kanan: 3cm.


IX. Kaidah Penulisan

1. Penomoran
    Penomoran yang lazim digunakan dalam karya ilmiah adalah angka romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst.) yang digunakan untuk menomori halaman judul, halaman bertajuk prakata, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar bagan, daftar skema, daftar singkatan, dan lambang. Angka romawi besar (I, II, III, IV dan seterusnya) digunakan untuk menomori tajuk bab pendahuluan, tajuk bab analisis, dan tajuk bab kesimpulan. Sedangkan angka (1, 2, 3, 4 dst.) digunakan untuk menomori halaman naskah mulai bab pendahuluan sampai terakhir.

2. Kutipan
    Kutipan adalah pinjaman pernyataan atau pendapat dari otoritas atau seseorang, baik melalui ucapan, lisan, maupun yang berasal dari cetakan.

3. Catatan Kaki
    Catatan kaki merupakan keterangan tambahan tentang suatu istilah atau bahkan tambahan penjelasan data. Catatan kaki dapat pula berupa rujukan yang bukan berupa buku, seperti: hasil wawancara, hasil rekaman, siaran radio, dan sejenisnya.

4. Daftar Pustaka
    Keberadaan daftar pustaka dapat mencerminkan kualitas karya ilmiah serta kempetensi penulisannya.

Ketentuan Penulisan:
a. Disususn menurut abjad dari nama akhir pengarangnya atau lembaga yang menerbitkannya.
b. Setiap pustaka tidak diberi nomor urut.

5. Lampiran

6. Indeks
    Indeks dapat berupa daftar kata serta istilah yang ada dalam karya ilmiah. Penulisannya didasarkan atas kelompok abjad awal istilah tersebut. Dibelakang istilah diberi tanda (,) dan diberi jarak 1 spasi dicantumkan nomor-nomor halaman tempat istilah tersebut berada. Dalam hal ini indeks dapat bermanfaat bagi pembaca agar dapat dengan cepat mencari kata atau istilah yang dibutuhkan.



Daftar Pustaka:
http://storiangga.blogspot.com/2012/12/pengertian-karya-ilmiah-karangan-ilmiah.html
http://syifa-syifafauziah.blogspot.com/2012/10/deduktif-1.html
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
I. Pengertian
    
    Penalaran merupakan pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui suatu kebenaran.

    Induktif merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.

    Penalaran Induktif adalah proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan menghasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.

Contoh: Kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.


II. Bentuk-Bentuk Penalaran Induktif

1. Generalisasi
    Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Contoh:
Rio Dewanto adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
Aliando adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua bintang film berwajah tampan. Pernyataan “semua bintang film berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:  Budi Anduk juga bintang iklan, tetapi tidak berwajah tampan.


Macam-Macam Generalisasi:
a. Generalisasi Sempurna adalah dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki. Contoh: sensus penduduk.

b. Generalisasi Tidak Sempurna adalah dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki, diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki. Contoh: hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.



2. Analogi

     Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang dibandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dipahami. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.

Contoh: Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang dokter untuk dapat menjadi dokter yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin dan ulet. Oleh karena itu, untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan atau pembelajaran.

Macam-Macam Analogi:
a. Analogi Induktif
    Analogi induktif adalah analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.

Contoh: Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

b. Analogi Deklaratif
    Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.

Contoh: Deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.


3. Hubungan Kausal

    Penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

Macam Hubungan Kausal:
1. Sebab - Akibat
    Contoh: Penebangan liar di hutan mengakibatkan tanah longsor.
2. Akibat - Sebab
    Contoh: Fikri juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
3. Akibat - Akibat
    Contoh: Wardana melihat kecelakaan di jalan raya, sehingga Wardana beranggapan adanya korban kecelakaan.




Daftar Pustaka:
http://storiangga.blogspot.com/2012/12/pengertian-penalaran-induktif.html
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
I. Pengertian
   Penalaran itu sendiri adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu Deduktif dan Induktif.

   Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi, kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah, proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut sehingga dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

II. Faktor – Faktor Penalaran Deduktif:
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi


III. Macam-macam Penalaran Deduktif

Berikut macam-macam Penalaran Deduktif:

A. Silogisme
    Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Silogisme sendiri dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

Jenis-Jenis Silogisme:

1. Silogisme Kategorial
    Silogisme Kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
- Premis Umum: Premis Mayor (My)
- Premis Khusus: Premis Minor (Mn)
- Premis Simpulan: Premis Kesimpulan (K)

*Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor dan predikat simpulan disebut term minor.

2. Silogisme Hipotesis
    Silogisme Hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional Hipotesis: Bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

3. Silogisme Alternatif
    Silogisme Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

B. Entimen
    Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.




Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://bungamahasiswa.blogspot.com/2012/11/pengertian-penalaran-deduktif.html
http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Musik adalah suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu, dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang dapat menghasilkan irama. Walaupun musik adalah sejenis fenomena intuisi, untuk mencipta, memperbaiki dan mempersembahkannya adalah suatu bentuk seni. Mendengar musik pula adalah sejenis hiburan. Musik juga merupakan sebuah fenomena yang sangat unik yang bisa dihasilkan oleh beberapa alat musik.

Musik sendiri dikenal sejak kehadiran manusia modern Homosapien yakni sekitar 180.000 hingga 100.000 tahun yang lalu. Tiada siapa yang tahu bila manusia sudah mulai mengenal seni dan musik. Dari penemuan arkeologi pada lokasi-lokasi seperti pada benua Afrika sekitar 180.000 tahun hingga 100.000 tahun dahulu telah menunjukkan perubahan evolusi dari pemikiran otak manusia. Dengan otak manusia yang lebih pintar dari hewan, mereka membuat pemburuan yang lebih terancang sehingga bisa memburu hewan yang besar. Dengan kemampuan otak ini, mereka bisa berpikir lebih jauh hingga di luar nalar dan mencapai imajinasi dan spiritual. Bahasa untuk berkomunikasi telah terbentuk di antara mereka. Dari bahasa dan ucapan sederhana untuk tanda bahaya dan memberikan nama-nama hewan. Perlahan-lahan beberapa kosa kata muncul untuk menamakan benda dan nama panggilan untuk seseorang.

Dalam kehidupan yang berpindah-pindah, mereka mungkin mendapat inspirasi untuk mengambil tulang kaki kering hewan buruan yang menjadi makanan mereka kemudian meniupnya dan akan mengeluarkan bunyi. Ada juga yang mendapat inspirasi ketika memperhatikan alam dengan meniup rongga kayu atau bambu yang mengeluarkan bunyi. Kayu yang dibentuk lubang tiup dan menjadi suling purba. Manusia menyatakan perasaan takut mereka dan gembira menggunakan suara-suara. Bermain-main dengan suara mereka menjadi lagu, hymne atau syair nyanyian kecil yang diinspirasikan oleh kicauan burung. Kayu-kayu dan batuan keras dipukul untuk mengeluarkan bunyi dan irama yang mengasyikkan. Mungkin secara tidak sengaja mereka telah mengetuk batang pohon yang berongga di dalamnya dengan batang kayu yang mengeluarkan bunyi kuat. Kulit binatang yang mereka gunakan sebagai pakaian diletakkan pula untuk menutup rongga kayu tersebut besar menjadi gendang.


Musik memang sudah termasuk bagian terpenting dalam kehidupan manusia, karena jika hidup tanpa musik rasanya akan terasa hampa. Contohnya, ketika seseorang ingin belajar (karena pada umumnya belajar identik dengan membosankan) maka ia mencari atau mem-play musik-musik berirama cepat untuk membangkitkan semangat dan belajar pun tidak lagi menjadi hal yang membosankan. Mungkin memang tidak semua orang seperti yang saya contohkan tetapi, musik memang sudah sangat mempengaruhi kehidupan berbagai lapisan masyarakat pada zaman sekarang ini.




Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Musik
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Prof. DR. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie yang lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 (77 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ke-tiga. Ia menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan terpendek.


Habibie merupakan anak ke-empat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Alwi Abdul Jalil Habibie adalah keturunan Bugis (Sulawesi Selatan) yang lahir pada tanggal 17 Agustus 1908 di Gorontalo dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo lahir di Yogyakarta 10 November 1911. Ibunda R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo bertugas sebagai pemilik sekolah. B.J. Habibie adalah salah satu anak dari tujuh orang bersaudara. 
Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya. B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962 yang dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie.


Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman, karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH) Ketika sampai di Jerman, beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain. Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku. Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, ia kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Suharto. Ia kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Ia diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.


Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5. Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya, Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menghemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai "Faktor Habibie" karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai "Mr. Crack". Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l'Air et de l'Espace (Prancis) dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sementara itu penghargaan bergensi yang pernah diraih Habibie di antaranya, Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan Hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.


Langkah-langkah Habibie banyak dikagumi, penuh kontroversi, banyak pengagum namun tak sedikit pula yang tak sependapat dengannya. Setiap kali, peraih penghargaan bergengsi Theodore van Karman Award, itu kembali dari “habitat”-nya Jerman, beliau selalu menjadi berita. Habibie hanya setahun kuliah di ITB Bandung, 10 tahun kuliah hingga meraih gelar doktor konstruksi pesawat terbang di Jerman dengan predikat Summa Cum laude. Lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB Gmbh Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.

Di Indonesia, Habibie 20 tahun menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT, memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi Wakil Presiden RI, dan disumpah oleh Ketua Mahkamah Agung menjadi Presiden RI menggantikan Soeharto menjadi Presiden Republik Indonesia ke 3. Soeharto menyerahkan jabatan presiden itu kepada Habibie berdasarkan Pasal 8 UUD 1945. Sampai akhirnya Habibie dipaksa pula lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka. Pidato Pertanggungjawabannya ditolak MPR RI. Beliau pun kembali menjadi warga negara biasa, kembali pula hijrah bermukim ke Jerman.






Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Bacharuddin_Jusuf_Habibie
http://kolom-biografi.blogspot.com/2009/01/biografi-bj-habibie.html
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Muhammad Tulus Rusydi (lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia, 20 Agustus 1987; umur 26 tahun) adalah seorang penyanyi dan pencipta lagu berkebangsaan Indonesia yang berdomisili di Bandung.

Selain itu, pria berdarah Minangkabau ini juga berprofesi sebagai seorang arsitek setelah menamatkan studinya di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.

Bernyanyi sejak kecil, Tulus (begitu ia disapa) adalah pendengar musik yang cermat dari ratusan kaset hadiah pemberian Ibunya. Lahir bukan dari keluarga musisi. Tulus sudah punya mimpi yang besar dalam musik sejak kecil. “Saya ingin seperti Chrisye, teguh pada area yang sangat Beliau nikmati. Saya ingin jadi musisi”. Tulus mulai dikenal ketika dia mulai sering bernyanyi di acara-acara komunitas klub jazz dan kampus-kampus di kota Bandung. Semasa kuliahnya dia pernah bergabung dalam Sikuai Band.

Album perdananya, Tulus, yang diproduseri oleh Ari Renaldi, dan diedarkan oleh Demajors, dirilis oleh perusahaan rekamannya sendiri, Tulus Record pada bulan September tahun 2011, dimana dia sendiri beserta kakak kandungnya, Riri Muktamar Rusydi yang bertindak sebagai produser eksekutif. Lagu-lagunya seperti Sewindu, Teman Hidup, Kisah Sebentar, Tuan Nona Kesepian, dan Jatuh Cinta telah merajai chart-chart di radio-radio di seluruh Indonesia.

Majalah Rolling Stone Indonesia menobatkan Tulus sebagai Editor's Choice: Rookie of The Year tahun 2013. Selain itu album perdananya pernah menduduki peringkat pertama chart Rolling Stone pada Januari dan Februari 2012. Teman Hidup sempat menduduki peringkat ke-1 deretan K-20 Kompas TV. Tulus kerap kali mengadakan konser tunggal untuk memuaskan para penggemarnya. Konser pertamanya diadakan di Auditorium Centre Culturel Francais (sekarang IFI) Bandung yang bertajuk 'An Introduction: Tulus' pada tanggal 28 September 2011, kemudian konser 'Beyond Sincere' di Gedung Kesenian Jakarta pada tanggal 25 Mei 2012, dan terakhir adalah konser tunggal bertajuk 'Konser Diorama' pada tanggal 9 Mei 2013 di Teater Tertutup Dago Tea House, Bandung.

Pada pergelaran Jakarta International Java Jazz Festival 2013 di Jakarta, Tulus menjadi salah satu pendatang baru yang paling diminati penonton. Di ajang tersebut, Tulus juga berkolaborasi dengan Raisa, dimana mereka menyanyikan lagu Teman Hidup dan A Whole New World. Lalu pada akhir Juni 2013, RAN berkolaborasi dengan Tulus. Mereka meluncurkan satu single yang berjudul; Kita Bisa.

Akhir Agustus 2013, Tulus mengeluarkan single Sepatu dalam bentuk digital download yang dapat diunduh melalui iTunes, dan menjadi salah satu single yang menempati posisi atas chart iTunes Indonesia, selain Teman Hidup dan Sewindu.



Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Tulus
http://situstulus.com/#biography
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Jadi, kisah ini dialami oleh saya sendiri. Ketika harus memutuskan untuk lanjut berkuliah di Universitas Gunadarma atau pindah ke universitas lain.

Sewaktu baru lulus dari SMA saya sibuk mengikuti berbagai test untuk masuk ke Perguruan Tinggi Negri. Tetapi apa daya saya tidak berhasil lolos satu pun, maka dari itu saya beralih mencari Perguruan Tinggi Swasta. Sebelumnya orang tua saya menyarankan saya untuk masuk  ke universitas di daerah Pondok Labu, namun saya menolaknya. Karna saya merasa kurang sreg dengan universitas tersebut, lalu saya mencari universitas lain yang akhirnya mendaratlah saya di Universitas Gunadarma. Awalnya saya masuk di universitas ini karena ajakan teman saya yang sudah mendaftar lebih dahulu, lalu saya pun mengikuti dia meskipun mendaftar di jurusan yang berbeda tetapi, menurutnya jurusan SI adalah yang terbaik.

Waktu pun berlalu sampai hari PPSPPT tiba.. Teman saya yang sebelumnya mendaftar sewaktu saya hubungi ternyata dia tidak datang untuk melaksanakan PPSPPT, padahal niat saya yang tadinya mau nebeng jadi sirna. Akhirnya, saya pun pergi PPSPPT sendirian dan saya sangat merasa canggung karena saya belum kenal siapapun disana. Ada rasa lelah karena saya harus berkenalan (lagi) dengan orang baru, justru ternyata ini belum yang sebenarnya. Karena, yang sebenarnya adalah ketika saya akan berada dikelas baru. Ya, berkenalan dengan orang baru juga sifat dan watak mereka yang saya tidak pernah saya tahu sebelumnya.

Sebulan, dua bulan, sampai tiga bulan pertama berada dikelas saya masih merasa tidak ada feel-nya, saya juga merasa capek karena harus pulang-pergi dengan motor setiap harinya. Saya pun bicara dengan kedua orang tua saya, kalau saya ingin pindah universitas. Dengan jelas kedua orang tua saya menolaknya, mereka tidak mau memindahkan saya. Ini pilihan saya, kemauan saya untuk masuk di Universitas Gunadarma dan akhirnya saya meyakinkan hati saya untuk tetap berkuliah di Universitas Gunadarma. Sebelumnya ini adalah keputusan yang sangat sulit bagi saya karena jarak yang jauh, orang-orang baru, saya pun merasa tidak nyaman dan ingin pindah. Karena orang tua saya tidak mau memindahkan saya, saya pun berusaha menguatkan hati saya. Apa tujuan utama saya berada di universitas? 

Setelah saya lalui, akhirnya saya mendapatkan rasa nyaman itu. Lalu saya dan kelas ini menjadi sebuah keluarga kecil yang solid, setiap hari selalu ada tawa bagi kami, sampai saat ini.
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
1. Analisa

   Analisa menurut kamus bahasa Indonesia adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau perbuatan) untuk mengetahui keadaan sebenarnya (baik sebab maupun duduk perkara). Namun, dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam. Sedangkan dalam kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat dalam cuplikan. Namun, dalam perkembangannya, penggunaan kata analisa atau analisis mendapat sorotan dari kalangan akademisis, terutama kalangan ahli bahasa. Penggunaan yang seharusnya adalah kata analisis. hal ini dikarenakan kataanalisis merupakan kata serapan dari bahasa asing (inggris) yaitu analisys. Dari akhiran -isys bila diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -isis. Jadi sudah seharusnya bagi kita untuk meluruskan penggunaan setiap bahasa agar tercipta praktik kebahasaan yang baik dan benar demi tatanan bangsa Indoesia yang semakin baik.


2. Tata Tulis Karya Ilmiah

Pengertian Karya Ilmiah
   Karya ilmiah ialah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang memaparkan hasil pengkajian atau penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, antara lain: laporan penelitian, makalah seminar atau symposium, dan artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuaan itu berasal dari produk keilmuan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (refrensi) bagi ilmuan lain dalam pengkajian dan penelitian selanjutnya.

Dari berbagai macam bentuk karya tulis ilmiah, karya tulis ilmiah memiliki persyaratan khusus. Persyaratan karya tulis ilmiah adalah:
a. Karya tulis ilmiah menyajikan fakta objektif secara sistematis atau menyajikan aplikasi hukum alam pada situasi spesifik.
b. Karya tulis ilmiah ditulis secara cermat, tepat, benar, jujur dan tidak bersifat terkaan. Dalam pengertian jujur terkandung sikap etik penulis ilmiah yakni mencantukan rujukan dan kutipan yang jelas.
c. Karya tulis ilmiah disusun secara sistematis setiap langkah direncanakan secara terkendali, konseptual dan prosedural.
d. Karya tulis ilmiah menyajikan rangkaian sebab-akibat dengan pemahaman dan alasan yang indusif yang mendorong pembaca untuk menarik kesimpulan.
e. Karya tulis ilmiah mengandung pandangan yang disertai dukungan dan pembuktian berdasarkan suatu hipotesis
f. Karya tulis ilmiah hanya mengandung kebenaran faktual sehingga tidak akan memancing pertanyaan yang bernada keraguan. Penulis karya ilmiah tidak boleh memanipulasi fakta, serta tidak bersifat ambisius dan berprasangka, penyajian tidak boleh bersifat emotif.

Berikut ini adalah tata tulis dalam karya ilmiah:

I. Pendahuluan
Pada bab ini berisikan ketentuan-ketentuan isi laporan, penyajian laporan, dan tatatulis secara umum. 

II. Tujuan
1. Mahasiswa memahami bagan tulisan ilmiah, panduan umum, dan tata tulis secara umum.
2. Mahasiswa dapat membuat laporan penelitian dengan aturan tata tulis yang berlaku umum.

III. Bagan Tulisan Ilmiah
Bagan tulisan ilmiah secara umum minimal terdiri dari tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab isi, dan bab penutup. Seperti contoh bagan di bawah ini. Akan tetapi, dapat dikembangkan menjadi beberapa bab lagi tergantung pada kedalaman materi yang dibahas.

IV. Bagian Pendahuluan (pelengkap awal):
(a) Halaman judul
(b) Kata pengantar
(c) Daftar isi
(d) Daftar tabel
(e) Abstrak 


Abstrak
· Abstrak yang dimaksudkan adalah extended abstract terdiri atas satu halaman abstrak atau lebih yang memuat abstrak tulisan ilmiah itu sendiri. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, masing-masing dimulai pada halaman baru.
· Abstrak terdiri dari 500 – 800 kata dan memuat masalah yang dikaji, metode yang digunakan, ulasan singkat, serta penjelasan hasildan kesimpulan yang diperoleh. Di dalam abstrak tidak boleh ada referensi.
· Abstrak Tulisan Ilmiah dicetak dengan jarak satu spasi dan mempunyai batas tepi yang sama seperti tubuh naskah Tulisan Ilmiah. Halaman yang memuat abstrak Tulisan ilmiah diberi judul ABSTRAK, yang berjarak ± 3 cm dari tepi atas kertas. Kalimat pertama abstrak Tulisan Ilmiah berjarak 1,5 spasi dari judul. Kata pertama atau awal paragraf baru dipisahkan dengan dua spasi dari kalimat terakhir paragraf yang mendahuluinya.


· Bagian Isi:

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Ruang Lingkup Masalah
1.5 Anggapan Dasar, Hipotesis
1.6 Teori
1.7 Pengumpulan Data


BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi Data
2.2 Analisis Data
2.3 Interpretasi Data


BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran


· Bagian Penutup (pelengkap akhir):
(1) Daftar Pustaka
(2) Lampiran


Pilihan Kata (Diksi)
Pilihan kata atau diksi dalam sebuah karya tulis ilmiah akan mempengaruhi kesan dan makna yang ditimbulkan. Hal ini merupakan salah satu unsur dalam artikel ilmiah. Pemilihan kata dalam satu ragam bahasa berkaitan dengan ketepatan pemilihan kata dan kesesuaian pemilihan kata.


Tanda Baca
Penulisan tanda baca, kata, dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus (Keputusan Mendikbud, Nomor 0543a/U/487, tanggal 9 September 1987). Berikut ini beberapa kaídah penting yang perlu diperhatikan.


Titik (.), koma (,), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda persen (%) diketik rapat dengan huruf yang mendahuluinya.


Sumber:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis
2. http://widyatikaen.blogspot.com/2014/03/analisis-pengaruh-tata-tulis-ilmiah.html
3. http://esa113.weblog.esaunggul.ac.id/2013/10/02/tata-tulis-ilmiah/
4. http://viosigriet.blogspot.com/
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Pengertian

Abstrak adalah bagian ringkas suatu uraian yang merupakan gagasan utama dari suatu pembahasan yang akan diuraikan. Abstrak digunakan sebagai “jembatan” untuk me­mahami uraian yang akan disajikan dalam suatu karangan (biasanya laporan atau artikel ilmiah) terutama untuk memahami ide-ide per­masalahannya. Dari abstrak, pembaca dapat mengetahui jalan pikiran penulis laporan/artikel ilmiah tersebut dan mengetahui gambaran umum tulisan secara lengkap.

Biasanya abstrak ditempatkan di awal suatu laporan/artikel ilmiah dengan tujuan agar pembaca yang mempunyai waktu relatif sedikit cukup hanya dengan membaca abstraknya untuk memahami suatu karya ilmiah secara umum. Dalam artikel ilmiah, abstrak ditulis setelah judul dan nama pengarang yang diketik satu spasi. Untuk itulah, penulisan abstrak harus dapat mewakili isi karangan ilmiah secara keseluruhan, mulai dari latar belakang, metode, dan hasil penelitian.



Hal-Hal yang Perlu diPerhatikan dalam Membuat Abstrak, yaitu:

1. Abstrak harus dapat menjadi penghubung antara pemikiran pembaca dengan penulis tentang lingkup materi yang diungkapkan di dalam suatu karangan ilmiah.
2. Abstrak harus dapat mengungkapkan keseluruhan isi materi yang diuraikan secara lengkap di dalam suatu karangan ilmiah.
3. Abstrak harus dapat menuntun pembaca (mengondisikan pembaca) terhadap uraian materi secara lengkap.
4. Abstrak merupakan ide pokok suatu uraian sehingga abstrak harus dapat membuat pembaca tertarik dan tendorong rasa ingin tahunya untuk membaca uraian materi yang lebih lengkap dari suatu laporan penelitian atau artikel ilmiah.



Contoh Abstrak
Dalam era persaingan kerja saat ini yang begitu pesat, suatu perusahaan harus mampu menyesuaikan kondisi perusahaan dengan persaingan yang ada. Yaitu dengan mempunyai karyawan – karyawan yang berkualitas dengan keterampilan yang bisa diandalkan untuk bisa masuk dalam era globalisasi pada persaingan sekarang ini. Bagi perusahaan yang sudah mempunyai mutu dan kualitas yang bagus di mata masyarakat pastilah hasil yang dicapainya itu merupakan sumber daya dari keterampilan – keterampilan yang ada pada diri karyawannya masing – masing. Oleh karena itu, apabila suatu perusahaan ingin mempunyai karyawan yang berkualitas, peranan pelatihan dalam suatu perusahaan itu sangatlah penting.

Pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri adalah untuk mengembangkan kemampuan karyawan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan atau jabatan yang sedang dijalaninya saat ini.

Program pelatihan merupakan salah satu unsur di dalam pengembangan karyawan, dengan ditingkatkannya pengetahuan dan keterampilan karyawan diharapkan program pelatiham dapat meningkatkan pula prestasi kerja karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi perusahaan.

Program pelatihan pada PT. Hutama Karya dilaksanakan dengan metode on the job training yang dilaksanakan oleh perusahaan itu sendiri dan off the job training yang dilaksanakan oleh lembaga diklat di luar perusahaan. Pelatihan yang ada pada PT. Hutama Karya ini menggambarkan bahwa pelatihan mempunyai hubungan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Adapun kendala yang dihadapi adalah masalah dana. Dana yang diperlukan tidaklah sedikit, karena kebutuhan – kebutuhan lainnya juga perlu dibiayai. Perusahaan mengatasinya dengan cara menyusun program secara sistematik yang di dasarkan pada analisa jabatan.


Sumber
http://beareds.blogspot.com/2013/01/abstrak.html
http://belajarpsikologi.com/abstrak-contoh-abstrak-penelitian/
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Pengertian

Daftar pustaka adalah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah atau sebagian karangan yang disertainya. 
Bahan-bahan yan layak dimasukkan kedalam daftar pustaka, harus berupa kutipan yang diambil dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan secara berbobot dan ilmiah. Semakin berbobot referensi yang digunakan berarti menunjukkan semakin bernilai dan berbobot pula karangan tersebut.


Cara Penyusunan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan daftar pustaka:

1. Jika satu pengarang: maka nama pengarang disusun dari belakang kedepan mengikuti urutan dalam buku kecuali nama Tionghoa.

2. Penulis dua pengarang atau lebih: nama penulis pertama dibalik, penulis kedua dan seterusnya tidak dibalik.

3. Daftar pustaka ditulis menurut alphabet, tanpa diberi nomer urut.

4. Semua referensi yang ada dalam kutipan dan catatan kaki dimasukkan dalam daftar pustaka.

Penyusunan Daftar Pustaka ada dua cara, yaitu:

1.Nama pengarang,judul,nama kota:nama penerbit,tahun penerbitan.

2.Nama pengarang.tahun penerbitan(angka tahum boleh diapit tanda kurung,asal konsisten).judul,kota penerbit:nama penerbit.


Contoh Daftar Pustaka

1. Yahya,Islahudin.2008.Teknik Penulisn Karangan Ilmiah.Surabaya:Surya Jaya Raya.

2. Juanda,Asep dan Kaka Rosdyanto.2007.Inti Sari Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

3. Wijono Hs.2007.Bahasa Indonesia:Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruaan Tinggi. Jakarta: Grasindo.


Sumber:
http://pandidikan.blogspot.com/2010/04/pengertian-dan-cara-dalam-mengambil.html
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Blog Archive

  • ►  2015 (11)
    • ►  Juli (6)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2014 (13)
    • ▼  Oktober (2)
      • Tulisan 1: Seputar Kampus
      • Tugas 1: Telematika
    • ►  Juni (5)
      • Pengertian Karya Ilmiah
      • Pengertian dan Penalaran Induktif
      • Pengertian dan Penalaran Deduktif
      • Musik, Tulisan TOU2 Minggu ke-Dua.
      • Biografi B.J Habibie, Tugas TOU2 Minggu ke-Dua
    • ►  April (2)
      • Biografi Tulus, Tulisan TOU2 Minggu Pertama
      • Awalnya Terasa Berat, Tugas TOU2 Minggu Pertama
    • ►  Maret (1)
      • Analisa dan Pengaruh Tata Tulis Ilmiah
    • ►  Januari (3)
      • Abstrak
      • Daftar Pustaka
  • ►  2013 (10)
    • ►  November (5)
    • ►  September (2)
    • ►  April (3)
  • ►  2012 (19)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
  • ►  2011 (1)
    • ►  Oktober (1)

Recent Posts

Facebook

Created with by ThemeXpose | Distributed By Gooyaabi Templates