Pengertian dan Penalaran Deduktif

by - 03.01

I. Pengertian
   Penalaran itu sendiri adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu Deduktif dan Induktif.


   Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi, kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum menuju kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah, proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut sehingga dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

II. Faktor – Faktor Penalaran Deduktif:
1. Pembentukan Teori
2. Hipotesis
3. Definisi Operasional
4. Instrumen
5. Operasionalisasi


III. Macam-macam Penalaran Deduktif

Berikut macam-macam Penalaran Deduktif:

A. Silogisme
    Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan. Silogisme sendiri dibagi lagi menjadi beberapa jenis.

Jenis-Jenis Silogisme:

1. Silogisme Kategorial
    Silogisme Kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
- Premis Umum: Premis Mayor (My)
- Premis Khusus: Premis Minor (Mn)
- Premis Simpulan: Premis Kesimpulan (K)

*Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor dan predikat simpulan disebut term minor.

2. Silogisme Hipotesis
    Silogisme Hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional Hipotesis: Bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

3. Silogisme Alternatif
    Silogisme Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

B. Entimen
    Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.




Daftar Pustaka:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://bungamahasiswa.blogspot.com/2012/11/pengertian-penalaran-deduktif.html
http://lullymemangiseng.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-deduktif-dan.html

You May Also Like

0 komentar