Peranan dan Fungsi Bahasa

by - 17.02

Sebelumnya, menurut saya bahasa itu adalah alat komunikasi yang bersimbolkan bunyi yang diucapkan oleh indera kita. Sama halnya menurut pendapat Keraf dalam Smarapadhipa.


Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili. Kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabet, atau menurut urutan abjad disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.
Pada waktu kita berbicara atau menulis, kata-kata yang kita ucapkan atau kita tulis tidak tersusun begitu saja, melainkan mengikuti aturan yang ada. Untuk mengungkapkan gagasan, pikiran atau perasaan, kita harus memilih kata-kata yang tepat dan menyusun kata-kata itu sesuai dengan aturan bahasa. Seperangkat aturan yang mendasari pemakaian bahasa, atau yang kita gunakan sebagai pedoman berbahasa inilah yang disebut tata bahasa.



Peranan Bahasa


Bahasa sangat berperan penting didalam kehidupan suatu bangsa, sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya karena bahasa merupakan alat komunikasi antar makhluk hidup untuk bersosialisasi dan alat untuk mempersatukan bangsa. Dinegara kita sendiri, bahasa indonesia merupakan bahasa utama atau bahasa ibu yang telah disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia” dan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Akan tetapi, penggunaan bahasa Indonesia belum sepenuhnya digunakan oleh bangsa kita sendiri, masih banyak penduduk kita yang mencampur adukkan bahasa ibu dengan bahasa daerah asal mereka ataupun bahasa asing lainnya dalam kehidupan sehari-hari. Seringnya terjadi kesalah pahaman antar beberapa suku karna, perbedaan penggunaan bahasa yang mereka gunakan sehari-hari dan ketika mereka bertemu dengan suku lain yang menurut mereka sendiri itu negatif tetapi belum tentu menurut suku lainnya negatif.
Maka dari itu, sebaiknya menggunakan bahasa ibu itu lebih baik. Selain lebih berkesan positif dengan begitu kesalah pahaman antar sesama akan berkurang.









Fungsi Bahasa


1. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Melalui Bahasa, manusia dapat berhubungan dan berinteraksi dengan alam sekitarnya, terutama sesama manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dapat memikirkan, mengelola dan memberdayakan segala potensi untuk kepentingan kehidupan umat manusia menuju kesejahteraan adil dan makmur. Manusia dalam berkomunikasi tentu harus memperhatikan dan menerapkan berbagai etika sehingga terwujud masyarakat yang madani selamat dunia dan akhirat. Bahasa sebagai alat komunikasi berpotensi untuk dijadikan sebagai sarana untuk mencapai suatu keberhasilan dan kesuksesan hidup manusia, baik sebagai insan akademis maupun sebagai warga masyarakat. Penggunaan bahasa yang tepat menjadikan seseorang dalam memperlancar segala urusan. Melalui bahasa yang baik, maka lawan komunikasi dapat memberikan respon yang positif. Akhirnya, dapat dipahami apa maksud dan tujuannya.

2. Bahasa Sebagai Alat untuk Menyatakan Ekspresi Diri

Sebagai alat ekspresi diri, bahasa merupakan sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.

Mengetahui Fungsi Bahasa Secara Khusus:
Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia secara umum istilah ke-dudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah kita pakai. Misalnya dalam kalimat “Bagaimana kedudukan dia sekarang?”, “Apa fungsi aplikasi yang anda download?” dan sebagainya. Kalau kita pernah memakai kedua istilah itu tentunya secara tersirat kita sudah mengerti maknanya.
Hal ini terbukti bahwa kita tidak pernah salah pakai menggunakan kedua istilah itu. Kalau demikian halnya, apa sebenarnya pengertian kedudukan dan fungsi bahasa? Samakah dengan pengertian yang pernah kita pakai? Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual manusia, baik secara terlisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Setelah dihubungkan dengan kehidupan sehari- hari, yang di dalamnya selalu ada nilai-nilai dan status, bahasa tidak dapat ditinggalkan. Ia selalu mengikuti kehidupan manusia sehari-hari, baik sebagai manusia anggota suku maupun anggota bangsa. Karena kondisi dan pentingnya bahasa itulah, maka ia diberi ‘label’ secara eksplisit oleh pemakainya yang berupa kedudukan dan fungsi tertentu.
Kedudukan dan fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca: masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan ‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya. Pemakaiannya akan memperlakukannya sesuai dengan ‘label’ yang dikenakan padanya.
Di pihak lain, bagi masyarakat yang dwi bahasa (dwilingual), akan dapat ‘memilah-milahkan’ sikap dan pemakaian kedua atau lebih bahasa yang digunakannya. Mereka tidak akan memakai secara sembarangan. Mereka bisa mengetahui apan dan dalam situasi apa bahasa yang satu dipakai, dan kapan dan dalam situasi apa pula bahasa yang lainnya dipakai. Dengan demikian perkembangan bahasa (-bahasa) itu akan menjadi terarah. Pemakainya akan berusaha mempertahankan kedudukan dan fungsi bahasa yang telah disepakatinya dengan, antara lain, menyeleksi unsur-unsur bahasa lain yang ‘masuk’ ke dalamnya.
Unsur-unsur yang dianggap menguntungkannya akan diterima, sedangkan unsur- unsur yang dianggap merugikannya akan ditolak. Sehubungan dengan itulah maka perlu adanya aturan untuk menentukan kapan, misalnya, suatu unsur lain yang mempengaruhinya layak diterima, dan kapan seharusnya ditolak. Semuanya itu dituangkan dalam bentuk kebijaksanaan pemerintah yang bersangkutan. Di negara kita itu disebut Politik Bahasa Nasional, yaitu kebijaksanaan nasional yang berisi perencanaan, pengarahan, dan ketentuan- ketentuan yang dapat dipakai sebagai dasar bagi pemecahan keseluruhan masalah bahasa.


Sedangkan aplikasi bahasa didalam kehidupan sehari-hari itu sangat banyak. Anak-anak bangsa dizaman seperti ini lebih menyukai meng-update sosial media mereka dengan bahasa asing, begitupun dengan saya sendiri. Memang boleh-boleh saja setiap orang menggunakan bahasa asing tetapi jangan sampai melupakan bahasa ibu kita. Mungkin saja itu bisa jadi salah satu tolak ukur dari rasa nasionalis kita terhadap bangsa ini, sikap mencintai budaya dan bahasa sendiri sering kali output nya adalah rasa nasionalis. Ketika kita merasa bangga akan bangsa kita, jiwa nasionalis kita terpanggil, maka dengan bangga pula kita akan menggunakan bahasa kita sendiri.








Daftar Pustaka

You May Also Like

0 komentar